Tahun Baru? Lah, Terus?


Assalamualaikum..

AKK! DEMI FILM "HOME ALONE" YANG UDAH KEPUTAR 5.938.704.216 KALI DI E*CETEIK, INI UDAH 2015 TERNYATA!! *lalu alzheimer*

Kemarin, pergantian tahun, gue lewati dengan khitmad di dunia mimpi bareng babon-babon afrika. Sebagai leluhurnya, gue terharu ketika mereka bak densus 88, datang mengamankan gue dari wilayah terkontaminasi petasan, menuju suatu wilayah kedap suara, dengan bermodalkan bantal dan 2 papan obat tidur. Lalu kami bangun dengan keadaan kece di siang hari tanggal 2 januari..
Mari sebut kami manusia primitif karena berpikiran jadul: "tahun baru? Lah terus?"


Setelah bangun dibuka dengan acara kaget, kami ngopi bentar, biar kayak sekumpulan penulis gitu.. Menjelang 15 Januari kopi kita habis (hilangkan segala fikiran 'kopinya lama habis biar kita nongkrongnya ga diusir'walaupun emang iya-_-) Kita sedih, kita niat ngebajak kafenya, sayang kaptennya tiba-tiba galo liat mantannya jalan sama cowok lain. Kapten masuk kamar. Kapten tulis diary. Kapten nyanyi pergilah kau.. pergi dari hidupku.. bawalah semua rahasiamu, yang tak ingin ku tahui.. Kapten hancur berkeping-keping:(

Di tengah-tengah keterpurukan kapten, salah satu dari babon afrika gue, ngajak main "kok 2014 gue.."
Dari permainan kuker bikin meler karena mager, gue menyadari sesuatu.. Kita terlalu asik main sehingga melupakan kapten lalu semuanya gelap ketika mesin mobil mati di tengah jalan, ternyata.. BENSINNYA HABIS!! MULUKK SEMUAKKK-_-"
 
Ah, walau 'bensin habis' menghadang.. Mainnya tetep lanjott kaptenn!!


Kok 2014 gue.. gue udah punya banyak teman ya? Gawl gue. Kan gue jadi banyak belajar dari berbagai karakter. Dan mulai sadar, background orang pasti beda-beda: ada positif dan (layaknya hukum alam, ada + pasti ada.. ) juga negatif.
Sampai hari ini, gue bersyukur mampus bisa kenal orang yang bawa pengaruh positif dalam hidup gue.
Tapi kok, orang yang bawa pengaruh negatif dalam hidup gue, ga bisa gue handle? Ga bisa apa, kalau tahun ini dan seterusnya kita gantian? Sekarang gue lagi yang cipratin pengaruh positif gue? Apalah gunanya gue untuk kemajuan bangsa Indonesia kalau gue ke surga ga ngajak kalian?:( (lah. Seolah-olah gue udah jadi makhluk terpuji)

Siluet moment-moment 2014 kemarin, terproyeksikan di otak gue. Bagaimana gue pernah dengan beraninya ngambil keputusan besar tanpa penasehat presiden lagi. Keputusan yang (mungkin) disayangkan banyak orang dan kenyataannya, emang mereka bener.. #GueWanitaJahat:(

Kok 2014 gue, problematika ludahin gue banget?
Ternyata, gue sadar, selama ini gue kurang bersyukur. Tapi buat belajar ga ngeluh dan ga nuntut ini itu ternyata amat sangat susah kawan-kawan.
Satu hal yang gue percaya banget sampe sekarang, kalau dari keputusan buruk yang diambil pasti ada aja hal baik terselip kalau kita mau bersyukur dan tentunya belajar.


Karena kegagalan adalah mata pelajaran baru dalam hidup.

Kok 2014 gue, gue bangga yah punya alur hidup yang cukup menyedihkan (lebih tepatnya terhinakan)?
Oh. Karena dengan belajar dari alur hidup gue yang penuh dengan kesalahan gue sendiri, gue justru tau yang mana yang harus diperbaiki dan yang mana yang harus gue pertahanin.
 
Toh tiap orang pasti punya cara tersendiri dalam menciptakan kebahagiaan. 
Tiap orang juga pasti punya masalah..
*lalu muncullah mbak-mbak senitasi mempengaruhi kita semua*
KITA BERBAGI MASALAH, KITA JUGA BERBAGI SOLUSI.. PADAHAL SAYA YAKIN!! KZL:(

KOK 2014 GUE, ADA IKLAN UNILIPHER SABOTASE PIKIRAN GUE?

Ah. Intinya: 2014 emang tahunnya buat belajar lah. Even, hal-hal sekutu sampe segajah, membuat gue menasdihkan "2015 tahun yang pas mempersiapkan pribadi yang lebih pantas ditempatkan di dunia dan di surga kelak"

Eh iya. Kok 2014 gue.. Gue punya pencapaian membanggakan dalam hidup di akhir tahun ya? Iya. 
Akhirnya sekarang gue sedang memasuki suatu masa, di mana aku suka kamu tapi aku malu pada semut merah yang berbaris di dinding:')
*lempar poni*

#P3K : Sebuah Topeng Yang Mari Kita Sebut "Teman"


Gue masih di sini, berdiri membungkuk karena menopang begitu banyak penyesalan. Gue masih di sini menatap lekat-lekat sebuah siluet seonggok daging penuh gejolak nista yang terpantul nyata dari cermin. Gue masih di sini.. Ga! Ga mungkin. Gue ga mungkin benar-benar sedang di sini. Di dunia nyata. Ga mungkin. Ini pasti ilusi. Ilusi yang maya.
Dengan penuh ambisi, gue mulai memompa emosi untuk menampar wajah gue sendiri. Mencoba membenarkan hal itu. Mencoba menyadarkan diri sendiri biar ga terjerembab makin dalam lubang khayalan. Tapi semakin lama, tiap tamparan makin terasa pedih. Bukan. Bukan karena perih pada bekas tamparan yang menyisahkan warna kemerahan. Tapi karena makin ke sini gue makin sadar, semua makin sangat nyata. Gue benar-benar ada di dunia nyata.

Ah ini sungguh rumit..
Mari kita sederhanakan: GUE SEDANG JATUH CINTA
Akkk jatuh cinta?! *buhueeek* *muntah keluar bang Fahad*
"Gampang kali kau simpulkan itu jatuh cinta? Kau makanlah itu cinta, kenyang kau?"(ala-ala batak Bang Fahad).
Ngg.. Emang siape yang rase, Bang? Diem lah kau, sibuk sajelah! (lah malah ala-ala upin)

Jujur. Gue benci jatuh cinta. Sekali lagi gue tekenin: GUE BENCI JATUH CINTA.
Apalagi jatuh cinta di waktu, keadaan dan pada orang yang sangat salah.
"Ga ada yang salah dengan cinta"
Iyah deh, iyah! Ga ada yang salah dengan Cinta. Yang salah itu Rangga #reuniAADC kalau bukan Rangga, pasti yang salah siswa di mata guru:(

Oke.
Semua kutukan fokus pada kata jamak bermakna konotasi ini: JATUH CINTA
Keadaan yang bisa buat mood kamu jungkir balik dalam sekejap.
Keadaan yang bisa buat kamu ga bisa bedain emoticon ":)" dan ":("
Dan masih banyak keadaan yang sebenernya intinya satu: Kamu Gila!

"Cinta itu Gila. Dan emang seperti itulah seharusnya"
-kata nyokap pas tau adek gue punya pacar dan gue ga punya:(

Ga bisa gue pungkiri, gue pribadi yang terlalu gampang jatuh cinta. 
Mulai dari jatuh cinta sama musuh bebuyutan dari SD kelas 1 (musuhannya gergara rebutan kursi #RomantiSulit), Jatuh cinta sama orang yang masukin kecoak terbang dalam kamar gue, sampe jatuh cinta sama mas-mas tukang martabak. (Belakangan diketahui, ketiga orang itu adalah satu orang yang sama yang sedang gue ceritain pada postingan kali ini) #amolubadabesbadabes *bechandha kakah.
Tapi.. Ya! Seperti biasa, gue selalu saja berakhir pada "merasakan JATUH sendirian (drop ketika tau ternyata bertepuk sebelah tangan) lalu berlanjut pada merasakan CINTA sendirian (gue akan tetep cinta sampe cintanya habis digrogoti lelah teracuhkan atau lebih tepatnya menjadi pihak yang paling tersakiti. Dengan begitu, cepat atau lambat gue akan lelah sendiri, menyerah dan banting stir)"


Ketahuilah. 
Dalam berbagai kesempatan, JATUH dan CINTA sendirian lebih menyenangkan dari yang kamu pikirkan.
Sesederhana: Lempar sinyal. SOS. Tinggalkan.
Gue bangga banget rasain Jatuh dan Cinta sendirian dalam diam. Kan enak kalau udah tau doi ternyata ga srek ama gue, ditinggalin aja kan ya? Gue ga suka sama yang terlalu dipaksain ditambah gue bukan tipe cewek yang hobi banget nyiksa diri dengan terus lempar sinyal tapi SOS mulu. Mending gue mundur dan satu fakta yang gue dapetin dari perjalanan Jatuh Cinta  gue: mufon ternyata gampang.. ketika gue Jatuh dan Cinta-nya sendirian

Fakta yang gue simpulkan itu berasal dari ujian Tuhan yang kali ini emang sangat-sangat menguji motto gue yang berbunyi: "apa bedanya pisah sekarang dan pisah nanti?"
Gue yakin Tuhan sedang nguji gue karena setelah sekian lama gue cuma bermimpi-mimpi, akhirnya dengan rasa hormat yang udah diinjek-injek kasihanisme dari Tuhan, kali ini JATUH CINTA gue udah ga sendiri lagi.
Kali ini JATUH CINTA gue terbalaskan.
Alhamdulillah:')
*Bahagia dan penghinaan udah ga ada bedanya lagi*
Apa dalam keadaan Jatuh Cinta yang Terbalaskan, gue perlu mandi wajib? Jijay gini:(

Dunia mulai terbalik, sayangnya itu ga baik
-Sndljepitcappih

Bagi gue yang notabenenya makhluk Tuhan yang diciptain untuk menjadi orang yang pemalu, ini sebuah aib besar. Bagaimana ga? Cinta gue terbalaskan? *tiba-tiba longsor di banjarnegara, gunung gamalama tiba-tiba meletus, gue tiba-tiba nulis tentang dia*
#ApalahAkuhInih

kesederhanaan tadi tiba-tiba menjadi rumit.
Serumit: Lempar sinyal. WiFi. EDGE. 3G. 4G.. (Setelah ini ada 2 ending.. Happy or Sad)
1) Kalau Happy: (setelah 4G..) 5G. 6G. 7G. 8G. 9G. 10G. 11G. 12G. Lulus UN. Kuliah. Kerja. Nikah. Bahagia.
2) Kalau Sad: (setelah 4G.. ) 5G. 6G. EDGE. SOS. Kuotanya Habis. Baterenya Low. Hpnya Hilang. Off.
Serumit jilbabnya musdalifah yang nangis di acara-acara gosip (itu mungkin jilbabnya keiket mati). Serumit mencari kerumitan dari suatu kerumitan-kerumitan yang ada.

Hari-hari biasa, yang harusnya selalu diisi dengan sekolah-nguap-makan-tidur. Sekarang semuanya beda. Tiba-tiba hari gue disabotase dengan chat-sekolah-chat-nguap-chat-makan-chat-tidur-chat-chat-chat-chat-mati
Judulnya: Habis Just Making Coversation (di hidup gue disebut:basa-basi) Terbitlah Komitmen.. #NGAQAQ
*kedengarannya seperti cihbangetyak*
Entahlah. Komitmennya kuat banget tapi gue tau, dia bukan orang yang serius, dia ga tercipta untuk itu. Tapi kok gue percaya aja? Sekali lagi. Entahlah.
Dan rasakanlah legah yang teramat sangat ketika gue bangun-bangun bukan lagi liat orang pacaran di depen rumah tapi lihat smsnya *mule salah fokus* #evekmabvkkevayang

Indah kan?
Ga! Ga Indah!
Indah mah tukang sayur langganan nyokap
Tunggu sampe kamu tau, kalau gue sama dia hanya temen. Kawan-kawan! Diulang sekali lagi: HANYA TEMEN, MAMEN! (Capslocknya bilang, dia orang yang cukup beragama)
setelah memakai bedak bernama "komitmen", kami ternyata juga memakai topeng bernama "Teman"?
Betapa kejamnya semesta:(
*Now Playing: Sam Smith-Lay Me Down lalu nangis di bawah shower*
Kerumitan gue juga ga sampe di-Hanya Temen-nya. Tapi merambat di-Gue Takut, Dia Cuma Parkir Lalu Caww Tanpa Bayar-nya juga.

Pada keadaan rumit itu, gue menjadi pribadi yang lebih memilih menaruh benci pada sesuatu yang "terbalaskan"
Gue benci.
Gara-gara itu gue jadi panikan tiap dapet sms profaider bukan sms dia (ternyata 'gengsi sms duluan' gue lebih kuat sampe-sampe pas ngetik "Assalamualaikum" doang dikirimnya nanti aja kalau ladang gandum udah beneran dihujani coklat lalu jadilah koko crunch).
Gara-gara itu gue jadi parnoan, kalau-kalau sifat manusia yang bosenan itu tiba-tiba muncul (akkk! talakk-talakkk!).
Gara-gara itu gue mungkin jadi susah mufon ntar (dan sekarang gue tau susahnya mufon kalau Jatuh dan Cintanya terbalaskan. Maafkan akuh, wahai para korban kata "mufon doang mah gampang"nya gue. Hiks).
Gara-gara itu banyak waktu yang gue buang buat nebak-nebak apa rencana Tuhan selanjutnya..
Selain itu, alesannya juga: Selama 16 tahun ini, selain ranjau paku dan kucing liar di jalanan, gue juga menghindari banget "dia yang datang tak dijemput, pulang tak di plaminan" 
apa? Bukan! Bukan Setan tapi Mantan. Berakhir menjadi Mantan Gebetan bukanlah hal yang patut disyukuri buat gue.

Akkkkk! 
Pen banget tereak depen nyokap, "emakk! Kalau cinta itu katamu gila. Berarti anakmu sedang jatuh gilakk emakk! Anakmu jatuhh gilakk!"
#makingalo
#hilangkesadaranberbulanbulan
#pernahterjadi
#hinggaakhirnya
#akusadar
#akuhanyanothing
#uh
#sedih

Oke. Baelah.
Untuk kali ini biarkanlah gue menjadi ikan mati, yang mengikuti arus yang dia buat dan mari kita buktikan kalau gue emang udah sengklek atau udah ga waras dengan merespond tereakan dia yang seolah-olah ngajak "Mari tenggelam dalam ketidakpastian!"
MARIIII!
Mari hidup berasaskan
Semua akan indah pada .. PADAHAL SAYA YAKIN! (ala iklan mbak-mbak senitasi mempengarui kita semua!)
Ulang sekali lagi..
Semua Akan Indah Pada .. "Yuk kita prewet"-nya
*tarik tisu*
*tarik doi ke pintu masa depan*
*melambaikan tangan kepada para pembaca dengan wajah terharu*

New Project: #P3K


Assalamualaikum.
*masuk bawa-bawa kantong-kantong yang penuh akan cinta dan kasih sayang hasil donor-donoran*

Mari bermain 'kamu pasien-aku dokter', 'kamu sakit-aku bawa kerangka bunga duka cita obatnya'. Aku berlari kau terdiam.. Ku menangis kau tersenyum.. Ku berduka kau bahagia.. Ku pergi kau kembali.. Akk! Hentikan permainannya!

Ganti permainan, mari kita bermain 'To The Point': Kamu 'To The Point' sama gebetan kalau kamu suka dia:)
Aku 'To The Point' sama New Projectnya!
New Projectnya yaitu: P3K
P3K ala sndljepitcappih itu Pertolongan Pertama Pada Kegalauan.
Mottonya kan udah jelas: Karena Galau, Kita Gaul
Galaunya juga harus berkualitas dan berwibawah dikit. 
Jangan galaunya karena kebawa lagu angkot:(
Jadi P3K-nya gue isinya semua episode galo-galoan. DAN! Ada baiknya, nanti, sebelum baca berbagai postingan P3K ini, gue saranin: tolong sediain alam bawah sadar dan logika yang cukup. Ohiya buat jaga-jaga, sediain juga hujatan terkeji yang kamu miliki
Eitzzzzz..
Itu yang gue saranin, sebage ongkos balasan pertolongan gue. Kalian bisa bayarnya di kolom koment.
Iyaa? Kenapa-kenapa-kenapaaa?
Oh kamu mau ongkosnya ditransisi jadi Martabak? Hemm.. *mikir sambil ngeden*
Terserah kali ini.. Sungguh aku takkan peduli..
#malahnyanyi #itubokisbanget #peresguweh #padahal #dalamhati #penbiuttt

Oke. Gue udah to the point, kamu? Huhu, ngenes:(
Eheh udah ah. Selamat menikmati berbagai fasilitas pertolongan gue
*padahal udah tau, ini ga akan menolong. Malah memperngenes keadaan yang udah ngenes*